RPJMD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun.
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA RPJMD
NO | Indikator | Capaian Tahun 2022 |
---|---|---|
1 | Tingkat partisipasi warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD | 85,58% |
2 | Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar | 94,31% |
3 | Tingkat partisipasi warga negara usia 13 � 15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah pertama | 81,14% |
4 | Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan | 55,32% |
5 | Rasio daya tampung RS terhadap Jumlah Penduduk | 0,06% |
6 | Persentase RS Rujukan Tingkat kabupaten/ kota yang terakreditasi | 100,00% |
7 | Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil | 98,39% |
8 | Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan | 99,98% |
9 | Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir | 98,26% |
10 | Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar | 89,83% |
11 | Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | 100,00% |
12 | Persentase orang usia 15-29 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar | 60,65% |
13 | Persentase warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar | 82,66% |
14 | Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | 100,00% |
15 | Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | 100,00% |
16 | Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar | 100,00% |
17 | Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar | 50,75% |
18 | Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar | 100,00% |
19 | Rasio luas daerah irigasi kewenangan kabupaten/ kota yang dilayani oleh jaringan irigasi | 60,04% |
20 | Persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kabupaten/kota | 98,80% |
21 | Persentase jumlah rumah tangga yang memperoleh layanan pengolahan air limbah domestic | 100,00% |
22 | Rasio kepatuhan IMB kab/ kota | 100,00% |
23 | Tingkat Kemantapan Jalan kabupaten/kota | 91,51% |
24 | Rasio tenaga operator/ teknisi/analisis yang memiliki sertifikat kompetensi | 57,55% |
25 | Rasio proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi | - |
26 | Penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban bencana kabupaten/ kota | 100,00% |
27 | Persentase kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha di kabupaten/kota yang ditangani | 44,46% |
28 | Berkurangnya jumlah unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) | 20,87% |
29 | Jumlah perumahan yang sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum) | 6,68% |
30 | Persentase gangguan Trantibum yang dapat diselesaikan | 100,00% |
31 | Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan | 29,63% |
32 | Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran | 75,00% |
33 | Rata-rata waktu tanggap (response time) penanganan kebakaran | 17,50% |
34 | Persentase penyanang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar, gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti (indicator SPM) | 100,00% |
35 | Persentase korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten/kota | 100,00% |
36 | Persentase kegiatan yang dilaksanakan yang mengacu ke rencana tenaga kerja | 100,00% |
37 | Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi | 0,25% |
38 | Tingkat produktivitas tenaga kerja | 5805,00% |
39 | Persentase perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan terdafatra peserta BPJS Ketenagakerjaan) | 100,00% |
40 | Persentase tenaga kerja yang ditempatkan )dalam dan luar negeri( melalui mekanisme layanan antar kerja dalam wilayah kabupaten/kota | 89,31% |
41 | Persentase ARG pada belanja langsung APBD | 1,15% |
42 | Persentase anak korban kekerasan yang ditangani instansi terkait Kabupaten/Kota | 0,02% |
43 | Rasio kekerasan terhadap perempuan, termasuk TPPO (per 100.000 penduduk perempuan) | 10,86% |
44 | Persentase ketersediaan pangan (tersedianya cadangan beras/jagung sesuai kebutuhan) | 296,65% |
45 | Persentase pemanfaatan tanah yang sesuai dengan peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi dibandingkan dengan luas izin lokasi yang diterbitkan | - |
46 | Persentase penetapan tanah untuk pembangunan fasilitas umum | 100,00% |
47 | Persentase lokasi pembangunan dalam rangka penanaman modal | Nihil |
48 | Persentase tanah obyek landreform (TOL) yang siap di redistribusikan yang berasal dari Tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee | 0,00% |
49 | Persentase ketersediaan tanah untuk masyarakat | Nihil |
50 | Persentase penanganan sengketa tanah Garapan yang dilakukan mediasi | 100,00% |
51 | Terlaksananya pengelolaan sampah di wilayah kabupaten/kota | 38,61% |
52 | Tingkat ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH, dan PUU LH yang diterbitkan oleh pemerintah daerah Kab/Kota | 37,42% |
53 | Tingkat perekaman KTP elektronik | 98,10% |
54 | Persentase anak usia 0-17 tahun kurang 1 hari yang memiliki KIA | 47,28% |
55 | Persentase tingkat kepemilikan akta kelahiran | 99,10% |
56 | Jumlah OPD yang telah memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama | 41,67% |
57 | Persentase pengentasan desa tertinggal | 100,00% |
58 | Persentase peningkatan status desa mandiri | 80,82% |
59 | Persentase pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive prevalence rate/ mCPR) | 70,41% |
60 | Persentase kebutuhan berKB yang tidak terpenuhi (unmeet need) | 17,57% |
61 | Persentase organisasi perangkat daerah (OPD) yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo | 100,00% |
62 | Persentase layanan publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi | 100,00% |
63 | Persentase masyarakat yang menjadi sasaran penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kabupaten/kota | 73,89% |
64 | meningkatanya koperasi yang berkualitas | 45,73% |
65 | meningkatnya usaha mikro yang menjadi wirausaha | 100,00% |
66 | Persentase peningkatan investasi di Kabupaten/kota | 225,09% |
67 | Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri | 5,19% |
68 | Tingkat partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial | 4,31% |
69 | Persentase organisasi perangkat daerah (OPD) yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah | 100,00% |
70 | Persentase OPD yang menggunakan data statistic dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah | 100,00% |
71 | Persentase tingkat keamanan informasi pemerintah kabupaten/kota | 0,00% |
72 | Persentase tingkat pelestarian cagar budaya | 93,98% |
73 | Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat | 62,62% |
74 | Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan pertanggungjawa ban nasional pasal 40 dan pasar 59 undangundang no.43 tahun 2009 tentang kearsipan | 77,75% |
75 | Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawa ban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat | 57,00% |
76 | Persentase pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan | 417,51% |
77 | Persentase peningkatan perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke Kabupaten/Kota | 188,37% |
78 | Persentase tingkat hunian akomodasi | 28,11% |
79 | Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku | 4,56% |
80 | Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD | 2,46% |
81 | Persentase penurunan kejadian dan jumlah kasus penyakit hewan menular | 40,00% |
82 | Persentase perusahaan pemanfaatan panas bumi yang memiliki ijin di kabupaten/kota | 100,00% |
83 | Persentase pelaku usaha yang memperoleh izin sesuai dengan ketentuan (IUPP/SIUP Pusat Perbelanjaan dan IUTM/ IUTS/SIUP Toko Swalayan) | 100,00% |
84 | Persentase kinerja realisasi pupuk | 93,19% |
85 | Persentase alatalat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah yang berlaku | 86,23% |
86 | Pertambahan jumlah industri kecil dan menengah di Kabupaten/ Kota | 142,47% |
87 | Persentase pencapaian sasaran pembangunan industri termasuk turunan indikator pembangunan industri dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIK | 30,00% |
88 | Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah izin usaha industri (IUI) kecil dan industri menengah yang dikeluarkan oleh instansi terkait | 119,86% |
89 | Persentase jumlah hasil pemntauan dan pengawasan dengan jumlah Izin Perluasan Industri (IPUI) kecil dan menegah yng dikeluarkan instansi terkait | Nihil |
90 | Persentase jumlah hasil pemantauan dan pengawasan dengan jumlah izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan izin perluasan Kawasan industri (IPKI) yang lokasinya di daerah kabupaten/kota | 119,86% |
91 | Tersedianya informasi industri secara lengkap dan terkini | 35,00% |