jumlah luas tanaman padi hibrida dan inbrida yang diambil hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11 persen dalam satuan hektar yang ditanam pada lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air.
Detail Metadata
DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PANGAN
Indikator
Jumlah luas panen padi sawah
luas panen padi sawah
jumlah luas tanaman padi hibrida dan inbrida yang diambil hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11 persen dalam satuan hektar yang ditanam pada lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air.
Semakin besar nilai indikator maka semakin luas panen padi sawah.
Deskripsi
jumlah
Hektare
2-Tidak
Pengumpulan Data Statistik Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Semarang
3322_1135
luas panen; padi sawah
Kecamatan, Kabupaten
1-Ya
92
DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PANGAN
Luas panen padi bukan sawah
Luas tanaman padi hibrida dan inbrida yang diambil hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11 persen dalam satuan hektar pada lahan selain sawah, seperti lahan pekarangan, ladang/huma, tegal/kebun, lahan perkebunan, kolam,tambak, danau, rawa dan lainnya yang ditanamai tanaman pangan padi dan palawija.
Detail Metadata
DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PANGAN
Indikator
Jumlah luas panen padi bukan sawah
Luas panen padi bukan sawah
Luas tanaman padi hibrida dan inbrida yang diambil hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11 persen dalam satuan hektar pada lahan selain sawah, seperti lahan pekarangan, ladang/huma, tegal/kebun, lahan perkebunan, kolam,tambak, danau, rawa dan lainnya yang ditanamai tanaman pangan padi dan palawija.
Semakin besar nilai indikator maka semakin luas panen padi sawah.
Deskripsi
Jumlah
Hektare
2-Tidak
Pengumpulan Data Statistik Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Semarang
3322_1135
luas panen; bukan sawah
Kecamatan, Kabupaten
1-Ya
93
SEKRETARIAT DAERAH
Indeks yang didapatkan dari hasil survei kepuasan masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka
Detail Metadata
SEKRETARIAT DAERAH
Indikator
Indeks Kepuasan Masyarakat
Indeks yang didapatkan dari hasil survei kepuasan masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka
skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat). nilai indeks mendekati 4 termasuk kategori sangat baik dan nilai indeks mendekati 1 termasuk kategori tidak baik.
Responden mengisi survei lewat link yang diberikan petugas
Nilai indeks 25,00 – 64,99 : nilai mutu D kategori Tidak baik, Nilai indeks 65,00 – 76,60 : nilai mutu C kategori Kurang baik, Nilai indeks 76,61 – 88,30 : nilai mutu B kategori Baik, Nilai indeks 88,31 – 100,00 : nilai mutu A Kategori Sangat bai
Float
2-Tidak
Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang
3322_4242
-
Kabupaten
1-Ya
94
D P M P T S P
Indeks yang didapatkan dari hasil survei kepuasan pelanggan
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat)
Detail Metadata
D P M P T S P
Indikator
Indeks Kualitas Konsumen
Indeks yang didapatkan dari hasil survei kepuasan pelanggan
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat)
nilai indeks mendekati 4 termasuk kategori sangat baik dan nilai indeks mendekati 1 termasuk kategori tidak baik
rata-rata tertimbang
Indeks
-
2-Tidak
Survei Kepuasan Pelanggan dan Rekap Pengaduan Pemohon
3322_1137
nilai pelayanan
dinas/instansi
1-Ya
95
KECAMATAN TENGARAN
Pelayanan
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik serta sebagai upaya perbaikan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Detail Metadata
KECAMATAN TENGARAN
Indikator
Indeks Survei Kepuasan Masyarakat
Pelayanan
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik serta sebagai upaya perbaikan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap mutu pelayanan 88,31 – 100,00 = sangat baik (A) 76,61 – 88,30 = baik (B) 65,00 – 76,60 = kurang baik (C) 25,00 – 64,99 = tidak baik (D)
SKM = (Total Nilai Persepsi per Unsur / Total Unsur yang terisi) x (Nilai Penimbang)
Indeks
-
1-Ya
Indeks Survei Kepuasan Masyarakat menurut indikator
SKM dibangun berdasarkan indikator 1. kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan 2. kemudahan prosedur pelayanan 3. kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan 4. kewajaran biaya / tarif dalam pelayanan 5.kesesuaian produk pelayanan antara yang tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil yang diberikan 6. kompetensi / kemampuan petugas dalam pelayanan 7. perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan dan keramahan 8. tersedianya Maklumat Pelayanan 9. penanganan pengaduan pengguna layanan
KECAMATAN
1-Ya
96
DINAS PEKERJAAN UMUM
Merupakan klasifikasi kondisi jalan yang mencantumkan seberapa panjang jalan dengan kriteria tersebut
Kondisi jalan adalah suatu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam menentukan program pemeliharaan jalan. 1. Jalan dengan kondisi baik adalah jalan dengan permukaan perkerasan yang benar-benar rata, tidak ada gelombang dan tidak ada kerusakan permukaan. 2. Jalan dengan kondisi sedang adalah jalan dengan kerataan permukaan perkerasan sedang, mulai ada gelombang tetapi tidak ada kerusakan permukaan. 3. Jalan dengan koondisi rusak ringan adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah mulai bergelombang, mulai ada kerusakan permukaan dan penambalan kurang dari 20 dari luas jalan yang ditinjau. 4. Jalan dengan kondisi rusak berat adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah banyak kerusakan seperti bergelombang, retak-retak buaya, dan terkelupas yang cukup besar 20-60 dari ruas jalan yang ditinjau disertai dengan kerusakan lapis pondasi seperti amblas, sungkur, dan sebagainya
Detail Metadata
DINAS PEKERJAAN UMUM
Indikator
Panjang Jalan menurut kondisi
Merupakan klasifikasi kondisi jalan yang mencantumkan seberapa panjang jalan dengan kriteria tersebut
Kondisi jalan adalah suatu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam menentukan program pemeliharaan jalan. 1. Jalan dengan kondisi baik adalah jalan dengan permukaan perkerasan yang benar-benar rata, tidak ada gelombang dan tidak ada kerusakan permukaan. 2. Jalan dengan kondisi sedang adalah jalan dengan kerataan permukaan perkerasan sedang, mulai ada gelombang tetapi tidak ada kerusakan permukaan. 3. Jalan dengan koondisi rusak ringan adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah mulai bergelombang, mulai ada kerusakan permukaan dan penambalan kurang dari 20 dari luas jalan yang ditinjau. 4. Jalan dengan kondisi rusak berat adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah banyak kerusakan seperti bergelombang, retak-retak buaya, dan terkelupas yang cukup besar 20-60 dari ruas jalan yang ditinjau disertai dengan kerusakan lapis pondasi seperti amblas, sungkur, dan sebagainya
1. Kondisi jalan baik adalah jalan dengan nilai SDI< 50. 2. Kondisi jalan sedang adalah jalan dengan nilai SDI antara 50-100. 3. Kondisi jalan rusak ringan adalah jalan dengan nilai SDI 100-150. 4. Kondisi jalan rusak berat adalah jalan dengan nilai SDI > 150.
Luas retak+ lebar retak+ jumlah lubang+ bekas roda
Panjang
Km
2-Tidak
Survei Kondisi Jalan/Jembatan
Survei Kondisi Jalan/Jemb
Panjang jalan, lebar jalan, perkerasan Permukaan jalan, Kondisi Jalan
Kabupaten
1-Ya
97
DINAS PEKERJAAN UMUM
Merupakan klasifikasi jembatan menurut kondisi
1.Jembatan baik adalah jembatan dalam keadaan baru, tanpa kerusakan 2.Jembatandengan kerusakan sedikit adalah jembatan dengan kerusakan yang dapat diperbaiki melalui pemeliharaan rutin, dan tidak berdampak pada keamanan atau fungsi jembatan 3.Jembatan yang perlu pemantauan adalah jembatan yang memerlukan pemeliharaan pada masa yang akan dating 4.Jembatan dengan kerusakan yang butuh perhatuan adalah jembatan dengan kerusakan yang menjadi serius dalam 12 bulan 5.Jembatan kondisi kritis adalah jembatan dengan kerusakan yang membutuhkan perhatian segera 6.Jembatan dengan elemen runtuh adalah jembatan yang sudah tidak dapat berfungsi lagi
Detail Metadata
DINAS PEKERJAAN UMUM
Indikator
Jumlah Jembatan menurut kondisi
Merupakan klasifikasi jembatan menurut kondisi
1.Jembatan baik adalah jembatan dalam keadaan baru, tanpa kerusakan 2.Jembatandengan kerusakan sedikit adalah jembatan dengan kerusakan yang dapat diperbaiki melalui pemeliharaan rutin, dan tidak berdampak pada keamanan atau fungsi jembatan 3.Jembatan yang perlu pemantauan adalah jembatan yang memerlukan pemeliharaan pada masa yang akan dating 4.Jembatan dengan kerusakan yang butuh perhatuan adalah jembatan dengan kerusakan yang menjadi serius dalam 12 bulan 5.Jembatan kondisi kritis adalah jembatan dengan kerusakan yang membutuhkan perhatian segera 6.Jembatan dengan elemen runtuh adalah jembatan yang sudah tidak dapat berfungsi lagi
1.Jembatan baik adalah jembatan dengan NK=0 2.Jembatan rusak sedikit adalah jembatan dengan NK=1 3. Jembatan perlu pemantauan adalah jembatan dengan NK=2 4. Jembatan dengan kerusakan yang butuh perhatian adalah jembatan dengan NK=3 5.Jembatan dengan kondisi kritis adalah jembatan dengan NK=4 6.Jembatan dengan elemen runtuh adalah jembatan dengan NK=5
Struktur+ kerusakan+ perkembangan+ fungsi+ pengaruh
Jumlah
buah
2-Tidak
Survei Kondisi Jalan/Jembatan
Survei Kondisi Jalan/Jemb
Tipe Bangunan Jembatan, Kondisi Jembatan
Kabupaten
1-Ya
98
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
IKLH
IKLH sebagai indikator pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia merupakan perpaduan antara konsep Indeks Kualitas Lingkungan dan konsep Environmental Performance Index (EPI). IKLH dapat digunakan untuk menilai kinerja program perbaikan kualitas lingkungan hidup. IKLH juga dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam mendukung proses pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Detail Metadata
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Indikator
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
IKLH
IKLH sebagai indikator pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia merupakan perpaduan antara konsep Indeks Kualitas Lingkungan dan konsep Environmental Performance Index (EPI). IKLH dapat digunakan untuk menilai kinerja program perbaikan kualitas lingkungan hidup. IKLH juga dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam mendukung proses pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
-
1.Kabupaten/kotaIKLH = (37,6% x IKA) + (40,5% x IKU) + (21,9% x IKL) 2.ProvinsiIKLH = (34,0% x IKA) + (42,8% x IKU) + (13,3% x IKL) + (9,9% x IKAL) 3.NasionalIKLH = (34,0% x IKA) + (42,8% x IKU) + (13,3% x IKL) + (9,9% x IKAL)
Indeks
-
1-Ya
IKLH 2021
Indeks Kualitas air, Indeks Kualitas udara dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan
Kabupaten
1-Ya
99
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Kualitas Air
Metode sederhana yang digunakan sebagai bagian dari survei kualitas air secara umum dengan menggunakan 10 parameter, yaitu DO, Fecal Coliform, COD, pH, BOD, NH3-N, TP, TSS, NO3-N, dan TDS dengan perhitungan berdasarkan bobot dan transformasi nilai sub-indeks parameter kualitas air yang ditetapkan dalam metode Indeks Kualitas Air modifikasi Indonesia.
Detail Metadata
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Indikator
Indeks Kualitas air
Kualitas Air
Metode sederhana yang digunakan sebagai bagian dari survei kualitas air secara umum dengan menggunakan 10 parameter, yaitu DO, Fecal Coliform, COD, pH, BOD, NH3-N, TP, TSS, NO3-N, dan TDS dengan perhitungan berdasarkan bobot dan transformasi nilai sub-indeks parameter kualitas air yang ditetapkan dalam metode Indeks Kualitas Air modifikasi Indonesia.
IKA Kabupaten Semarang sebesar 53,33. Hasil perhitungan IKA didapatkan dari rata-rata IKA pada musim kemarau dan penghujan dengan menggunakan 24 titik pada 6 sample sungai. Kualitas air tersebut bernilai sangat kurang
Pengambilan air di 24 titik pada 6 sampel sungai kemudian di tes menggunakan alat di Laboratorium.
Indeks
-
2-Tidak
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang
3322_1138
indeks kualitas air
Kabupaten
1-Ya
100
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Kualitas Udara
Ukuran yang digunakan untuk menilai pencemaran udara di suatu daerah dengan parameter perhitungan indeks kualitas udara yaitu NO2 dan So2
Detail Metadata
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Indikator
Indeks Kualitas udara
Kualitas Udara
Ukuran yang digunakan untuk menilai pencemaran udara di suatu daerah dengan parameter perhitungan indeks kualitas udara yaitu NO2 dan So2
Indeks kualitas udara didapatkan dari hasil pengambilan data dengan metode passive sampler yang dilakukan dua kali dalam setahun. Pengukuran udara ambien dilakukan di 12 titik yaitu transportasi, industri, pemukiman dan perkantoran dengan menggunakan parameter SO2 dan NO2. Pada Tahun 2020 di Kabupaten Semarang dihasilkan Indeks Kualitas Udara sebesar 78,68 dan masuk kategori baik.
Passive Sampler
Indeks
-
2-Tidak
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang