Merupakan klasifikasi kondisi jalan yang mencantumkan seberapa panjang jalan dengan kriteria tersebut
Kondisi jalan adalah suatu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam menentukan program pemeliharaan jalan. 1. Jalan dengan kondisi baik adalah jalan dengan permukaan perkerasan yang benar-benar rata, tidak ada gelombang dan tidak ada kerusakan permukaan. 2. Jalan dengan kondisi sedang adalah jalan dengan kerataan permukaan perkerasan sedang, mulai ada gelombang tetapi tidak ada kerusakan permukaan. 3. Jalan dengan koondisi rusak ringan adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah mulai bergelombang, mulai ada kerusakan permukaan dan penambalan kurang dari 20 dari luas jalan yang ditinjau. 4. Jalan dengan kondisi rusak berat adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah banyak kerusakan seperti bergelombang, retak-retak buaya, dan terkelupas yang cukup besar 20-60 dari ruas jalan yang ditinjau disertai dengan kerusakan lapis pondasi seperti amblas, sungkur, dan sebagainya
Detail Indikator
Panjang Jalan menurut kondisi
Merupakan klasifikasi kondisi jalan yang mencantumkan seberapa panjang jalan dengan kriteria tersebut
Kondisi jalan adalah suatu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam menentukan program pemeliharaan jalan. 1. Jalan dengan kondisi baik adalah jalan dengan permukaan perkerasan yang benar-benar rata, tidak ada gelombang dan tidak ada kerusakan permukaan. 2. Jalan dengan kondisi sedang adalah jalan dengan kerataan permukaan perkerasan sedang, mulai ada gelombang tetapi tidak ada kerusakan permukaan. 3. Jalan dengan koondisi rusak ringan adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah mulai bergelombang, mulai ada kerusakan permukaan dan penambalan kurang dari 20 dari luas jalan yang ditinjau. 4. Jalan dengan kondisi rusak berat adalah jalan dengan permukaan perkerasan sudah banyak kerusakan seperti bergelombang, retak-retak buaya, dan terkelupas yang cukup besar 20-60 dari ruas jalan yang ditinjau disertai dengan kerusakan lapis pondasi seperti amblas, sungkur, dan sebagainya
1. Kondisi jalan baik adalah jalan dengan nilai SDI< 50. 2. Kondisi jalan sedang adalah jalan dengan nilai SDI antara 50-100. 3. Kondisi jalan rusak ringan adalah jalan dengan nilai SDI 100-150. 4. Kondisi jalan rusak berat adalah jalan dengan nilai SDI > 150.
Luas retak+ lebar retak+ jumlah lubang+ bekas roda
Panjang
Km
2-Tidak
Survei Kondisi Jalan/Jembatan
Survei Kondisi Jalan/Jemb
Panjang jalan, lebar jalan, perkerasan Permukaan jalan, Kondisi Jalan
Kabupaten
1-Ya
2
DINAS PEKERJAAN UMUM
Merupakan klasifikasi jembatan menurut kondisi
1.Jembatan baik adalah jembatan dalam keadaan baru, tanpa kerusakan 2.Jembatandengan kerusakan sedikit adalah jembatan dengan kerusakan yang dapat diperbaiki melalui pemeliharaan rutin, dan tidak berdampak pada keamanan atau fungsi jembatan 3.Jembatan yang perlu pemantauan adalah jembatan yang memerlukan pemeliharaan pada masa yang akan dating 4.Jembatan dengan kerusakan yang butuh perhatuan adalah jembatan dengan kerusakan yang menjadi serius dalam 12 bulan 5.Jembatan kondisi kritis adalah jembatan dengan kerusakan yang membutuhkan perhatian segera 6.Jembatan dengan elemen runtuh adalah jembatan yang sudah tidak dapat berfungsi lagi
Detail Indikator
Jumlah Jembatan menurut kondisi
Merupakan klasifikasi jembatan menurut kondisi
1.Jembatan baik adalah jembatan dalam keadaan baru, tanpa kerusakan 2.Jembatandengan kerusakan sedikit adalah jembatan dengan kerusakan yang dapat diperbaiki melalui pemeliharaan rutin, dan tidak berdampak pada keamanan atau fungsi jembatan 3.Jembatan yang perlu pemantauan adalah jembatan yang memerlukan pemeliharaan pada masa yang akan dating 4.Jembatan dengan kerusakan yang butuh perhatuan adalah jembatan dengan kerusakan yang menjadi serius dalam 12 bulan 5.Jembatan kondisi kritis adalah jembatan dengan kerusakan yang membutuhkan perhatian segera 6.Jembatan dengan elemen runtuh adalah jembatan yang sudah tidak dapat berfungsi lagi
1.Jembatan baik adalah jembatan dengan NK=0 2.Jembatan rusak sedikit adalah jembatan dengan NK=1 3. Jembatan perlu pemantauan adalah jembatan dengan NK=2 4. Jembatan dengan kerusakan yang butuh perhatian adalah jembatan dengan NK=3 5.Jembatan dengan kondisi kritis adalah jembatan dengan NK=4 6.Jembatan dengan elemen runtuh adalah jembatan dengan NK=5
Struktur+ kerusakan+ perkembangan+ fungsi+ pengaruh
Jumlah
buah
2-Tidak
Survei Kondisi Jalan/Jembatan
Survei Kondisi Jalan/Jemb
Tipe Bangunan Jembatan, Kondisi Jembatan
Kabupaten
1-Ya
3
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
IKLH
IKLH sebagai indikator pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia merupakan perpaduan antara konsep Indeks Kualitas Lingkungan dan konsep Environmental Performance Index (EPI). IKLH dapat digunakan untuk menilai kinerja program perbaikan kualitas lingkungan hidup. IKLH juga dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam mendukung proses pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Detail Indikator
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
IKLH
IKLH sebagai indikator pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia merupakan perpaduan antara konsep Indeks Kualitas Lingkungan dan konsep Environmental Performance Index (EPI). IKLH dapat digunakan untuk menilai kinerja program perbaikan kualitas lingkungan hidup. IKLH juga dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam mendukung proses pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
-
1.Kabupaten/kotaIKLH = (37,6% x IKA) + (40,5% x IKU) + (21,9% x IKL) 2.ProvinsiIKLH = (34,0% x IKA) + (42,8% x IKU) + (13,3% x IKL) + (9,9% x IKAL) 3.NasionalIKLH = (34,0% x IKA) + (42,8% x IKU) + (13,3% x IKL) + (9,9% x IKAL)
Indeks
-
1-Ya
IKLH 2021
Indeks Kualitas air, Indeks Kualitas udara dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan
Kabupaten
1-Ya
4
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Kualitas Air
Metode sederhana yang digunakan sebagai bagian dari survei kualitas air secara umum dengan menggunakan 10 parameter, yaitu DO, Fecal Coliform, COD, pH, BOD, NH3-N, TP, TSS, NO3-N, dan TDS dengan perhitungan berdasarkan bobot dan transformasi nilai sub-indeks parameter kualitas air yang ditetapkan dalam metode Indeks Kualitas Air modifikasi Indonesia.
Detail Indikator
Indeks Kualitas air
Kualitas Air
Metode sederhana yang digunakan sebagai bagian dari survei kualitas air secara umum dengan menggunakan 10 parameter, yaitu DO, Fecal Coliform, COD, pH, BOD, NH3-N, TP, TSS, NO3-N, dan TDS dengan perhitungan berdasarkan bobot dan transformasi nilai sub-indeks parameter kualitas air yang ditetapkan dalam metode Indeks Kualitas Air modifikasi Indonesia.
IKA Kabupaten Semarang sebesar 53,33. Hasil perhitungan IKA didapatkan dari rata-rata IKA pada musim kemarau dan penghujan dengan menggunakan 24 titik pada 6 sample sungai. Kualitas air tersebut bernilai sangat kurang
Pengambilan air di 24 titik pada 6 sampel sungai kemudian di tes menggunakan alat di Laboratorium.
Indeks
-
2-Tidak
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang
3322_1138
indeks kualitas air
Kabupaten
1-Ya
5
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Kualitas Udara
Ukuran yang digunakan untuk menilai pencemaran udara di suatu daerah dengan parameter perhitungan indeks kualitas udara yaitu NO2 dan So2
Detail Indikator
Indeks Kualitas udara
Kualitas Udara
Ukuran yang digunakan untuk menilai pencemaran udara di suatu daerah dengan parameter perhitungan indeks kualitas udara yaitu NO2 dan So2
Indeks kualitas udara didapatkan dari hasil pengambilan data dengan metode passive sampler yang dilakukan dua kali dalam setahun. Pengukuran udara ambien dilakukan di 12 titik yaitu transportasi, industri, pemukiman dan perkantoran dengan menggunakan parameter SO2 dan NO2. Pada Tahun 2020 di Kabupaten Semarang dihasilkan Indeks Kualitas Udara sebesar 78,68 dan masuk kategori baik.
Passive Sampler
Indeks
-
2-Tidak
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang
3322_1138
indeks kualitas udara
Kabupaten
1-Ya
6
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Kualitas Tutupan Lahan
Merupakan indeks ‘kehijauan’ vegetasi atau aktifitas fotosintesis vegetasi, didasarkan pada pengamatan bahwa permukaan yang berbeda-beda merefleksikan berbagai jenis gelombang cahaya yang berbeda-beda. vegetasi yang aktif melakukan fotosintesis akan menyerap sebagian besar gelombang merah sinar matahari dan mencerminkan gelombang inframerah dekat lebih tinggi. Vegetasi yang sudah mati atau stres (kurang sehat) lebih banyak mencerminkan gelombang merah dan lebih sedikit pada gelombang inframerah dekat.
Detail Indikator
Indeks Kualitas Tutupan Lahan
Kualitas Tutupan Lahan
Merupakan indeks ‘kehijauan’ vegetasi atau aktifitas fotosintesis vegetasi, didasarkan pada pengamatan bahwa permukaan yang berbeda-beda merefleksikan berbagai jenis gelombang cahaya yang berbeda-beda. vegetasi yang aktif melakukan fotosintesis akan menyerap sebagian besar gelombang merah sinar matahari dan mencerminkan gelombang inframerah dekat lebih tinggi. Vegetasi yang sudah mati atau stres (kurang sehat) lebih banyak mencerminkan gelombang merah dan lebih sedikit pada gelombang inframerah dekat.
kerapatan vegetasi dengan citra landsat Kemudian diproses dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan software ArcGis 10.3
Luas tutupan / Luas administrasi
Indeks
-
2-Tidak
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang